Sejarah kromatografi membentang sejak pertengahan abad ke-19 hingga abad ke-21. Kromatografi, secara harafiah berarti "tulisan berwarna",[1] digunakan—dan dinamai— pada dekade pertama abad ke-20, utamanya bagi pemisahan pigmen tumbuhan seperti klorofil (yang berwarna hijau) dan karotenoid (yang berwarna jingga dan kuning). Bentuk baru kromatografi dikembangkan pada tahun 1930-an dan 1940-an membuat teknik ini berguna bagi proses pemisahan dan analisis kimia, khususnya dalam bidang biokimia.[2]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search